SOKOGURU - Emas selalu jadi primadona dalam dunia investasi. Stabil, tahan inflasi, dan mudah dijual kembali.
Namun, di balik kemilaunya, banyak orang terjebak dalam penipuan karena membeli emas dari sumber yang tidak resmi.
Ada yang tertipu emas palsu, ada juga yang mendapat sertifikat bodong.
Agar kamu tidak termasuk di antaranya, berikut ini adalah panduan lengkap dan praktis cara membeli emas yang resmi dan aman.
Disertai sumber rujukan dari lembaga pemerintah yang sah.
Beli di Toko atau Platform yang Sudah Terdaftar Resmi
Langkah pertama yang paling penting adalah memastikan kamu membeli emas hanya di tempat yang sudah terdaftar dan diawasi oleh pemerintah.
Beberapa lembaga yang memantau legalitas jual beli emas antara lain adalah Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Kamu bisa membeli emas fisik dari tempat seperti Antam melalui logammulia.com, Pegadaian, atau bank yang menyediakan produk emas.
Saat ini, kamu juga bisa membeli emas secara online melalui aplikasi seperti Pluang, Treasury, atau marketplace seperti Tokopedia Emas.
Selama platform tersebut bermitra dengan lembaga resmi seperti Antam atau Pegadaian.
Sebelum membeli, pastikan kamu mengecek legalitas platform melalui situs resmi seperti:
Kenali Jenis-Jenis Emas dan Fungsinya
Baca Juga:
Banyak orang langsung membeli emas tanpa tahu peruntukannya. Padahal, tidak semua jenis emas cocok untuk investasi.
Emas batangan adalah pilihan terbaik jika kamu ingin investasi jangka panjang.
Biasanya memiliki kadar kemurnian 99,99% dan mudah dijual kembali dengan harga yang kompetitif.
Sementara itu, emas perhiasan lebih cocok untuk digunakan, tapi nilai jualnya bisa turun karena adanya potongan ongkos pembuatan.
Kini juga tersedia emas digital yang bisa dibeli mulai dari nominal kecil.
Namun, pastikan kamu bisa mencetak fisiknya kapan saja dan platformnya memiliki kerja sama resmi dengan produsen emas yang sah.
Periksa Sertifikat dan Fisik Emas
Setiap emas batangan resmi pasti disertai sertifikat keaslian yang mencantumkan kadar emas, berat, nomor seri, dan identitas produsen.
Misalnya, emas Antam menggunakan sertifikat London Bullion Market Association (LBMA) yang diakui secara internasional.
Antam juga menggunakan kemasan keamanan bernama CertiCard, yang menyatu dengan sertifikat dan dilengkapi dengan fitur barcode.
Kamu bisa melakukan verifikasi emas langsung melalui situs resmi mereka di:
https://www.logammulia.com/id/verifikasi-emas
Jika kemasan rusak atau terbuka, keaslian emas bisa diragukan. Jadi, jangan pernah membeli emas tanpa kemasan utuh dan sertifikat resmi.
Baca Juga:
Pahami Perbedaan Antam dan UBS
Banyak pembeli pemula kebingungan saat dihadapkan pada dua merek emas paling populer di Indonesia: Antam dan UBS.
Keduanya sama-sama emas murni 24 karat, tapi ada beberapa perbedaan mendasar.
Antam adalah produk dari perusahaan milik negara, PT Aneka Tambang Tbk.
Emas ini punya reputasi tinggi karena menggunakan sertifikasi internasional dan kemasan CertiCard yang canggih.
Likuiditasnya juga sangat tinggi, sehingga mudah dijual kembali di seluruh Indonesia.
Sementara itu, UBS diproduksi oleh perusahaan swasta nasional, PT Untung Bersama Sejahtera.
Meski harganya sedikit lebih terjangkau, emas UBS juga diakui luas dan banyak tersedia di toko-toko emas besar.
Namun, UBS umumnya menggunakan sertifikat lokal dan kemasan plastik tebal yang berbeda dengan Antam.
Pilihan di tanganmu keduanya sah dan layak dibeli, tinggal disesuaikan dengan kebutuhan dan preferensi.
Cek Harga Emas di Situs Resmi
Harga emas selalu berubah setiap hari. Maka dari itu, penting sekali untuk mengecek harga emas terbaru sebelum membeli.
Jangan hanya mengandalkan harga dari media sosial atau promosi yang tidak jelas sumbernya.
Untuk mengetahui harga resmi emas Antam dan harga pasar terkini, kamu bisa mengakses:
https://www.logammulia.com/id/harga-emas-hari-ini
Jika kamu menemukan harga emas yang terlalu murah dari pasar, kamu wajib curiga. Bisa jadi itu bukan emas asli, atau ada risiko lain yang disembunyikan.
Simpan Emas dengan Aman
Setelah berhasil membeli emas, pertanyaan berikutnya adalah: “Simpan di mana supaya aman?”
Kamu bisa menyimpan emas di rumah menggunakan brankas tahan api dan anti-maling, atau menyewa Safe Deposit Box (SDB) di bank.
Jika kamu membeli emas digital, pastikan layanan penyimpanan mereka memiliki sistem keamanan terpercaya dan tersedia opsi cetak fisik kapan pun dibutuhkan.
Beberapa platform bahkan menyediakan jasa penitipan emas dengan asuransi, namun tetap penting untuk memahami syarat dan ketentuan layanan tersebut.
Hindari Transaksi Emas di Media Sosial atau Forum Tidak Jelas
Terakhir dan paling penting: jangan pernah membeli emas dari orang tak dikenal di media sosial, forum, atau grup chatting tanpa kejelasan legalitas.
Banyak penipuan terjadi karena calon pembeli tergiur harga murah dan tergesa-gesa tanpa verifikasi.
Kalau ragu, kamu bisa mengecek legalitas badan usaha atau toko emas melalui situs resmi pemerintah seperti:
https://cekbadanusaha.kemendag.go.id
Selalu ingat bahwa emas adalah aset jangka panjang. Jangan ambil risiko besar hanya karena tergoda harga murah.
Investasi Emas Dimulai dari Pengetahuan
Membeli emas memang terlihat mudah, tapi sebenarnya perlu ketelitian.
Dengan memahami tempat beli yang sah, jenis emas yang cocok untuk investasi, hingga cara menyimpannya, kamu bisa meminimalisir risiko dan memaksimalkan keuntungan.
Pastikan kamu selalu merujuk ke sumber resmi sebelum membeli emas, dan jangan malu bertanya jika ada yang belum kamu pahami.
Ingat, emas hanya menguntungkan jika dibeli secara benar dan disimpan dengan bijak.